Bayi lahir dengan kelainan kongenital (Gastroschisis) merupakan judul dari sebuah artikel kami kali ini. Kami ucapkan Selamat datang di threesixtyjournalism.org, Menyuarakan yang Tak Terdengar, Mengungkap yang Tersembunyi. Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas soal Bayi lahir dengan kelainan kongenital (Gastroschisis).
TRIGGER WARNING!
Saya di buat amat sangat terkejut oleh ibu anak 4 yang datang untuk melahirkan di tempat saya bekerja.
Yang membuat saya terkejut adalah, selama masa kehamilan anak ke-5 beliau tidak pernah memeriksakan kandungannya. Terkejut karena dengan banyaknya pengalaman si ibu (melihat dari riwayat hamilnya) justru tidak membuat beliau sadar akan pentingnya pemeriksaan kehamilan.
Bayi terlahir dengan kelainan kongenital (Gastroschisis)
Apa Itu Gastroschisis?
Gastroschisis adalah cacat lahir di mana terdapat lubang pada dinding perut bayi, biasanya di sebelah kanan pusar. Melalui lubang ini, usus kecil atau bagian lain dari organ dalam bayi bisa keluar, sehingga terlihat di luar tubuh. Berbeda dengan omphalocele (kelainan lain yang mirip), organ pada gastroschisis tidak terlindungi oleh membran atau kantung, sehingga lebih rentan terhadap iritasi atau infeksi.
Kelainan ini biasanya terdeteksi sejak bayi masih dalam kandungan melalui pemeriksaan USG prenatal. Meskipun penyebab pasti dari gastroschisis belum diketahui sepenuhnya, beberapa faktor risiko telah diidentifikasi.
Foto itu di ambil langsung setelah bayi lahir, sebelum kami rujuk ke rumah sakit. Sedih, melihatnya membuat hati saya ikut hancur.
Info dari pihak rumah sakit, bayi tidak bisa tertolong dan akhirnya meninggal. Dalam 3 bulan terakhir saya sudah mendapati beberapa kasus kelainan pada bayi baru lahir yang berujung pada kematian. Sebelum ini saya membantu proses persalinan di mana bayi lahir dengan PJB (Penyakit Jantung Bawaan).
Untuk para ibu hamil, jangan lupa rutin periksakan kandungannya ya! Minimal 6x selama masa kehamilan, 2x di trimester 1, 1x di trimester 2, dan 3x di trimester 3 sehingga dapat di lakukan deteksi dini untuk mencegah terjadinya potensi komplikasi. Jika di rasa ada yang aneh atau mengganggu silahkan langsung periksakan ke tenaga kesehatan.